ASSALAMU'ALAIKUM WR WB
Shalat ied merupakan shalat hari raya (idul fitri & idul adha). Tetapi banyak orang di Indonesia ini yang melaksanakan Shalat ied ini hanya pada idul fitri saja, dan di waktu idul adha hanya sedikit orang yang melaksanakannya. Tapi di Arab malah sebaliknya, yang di nanti nanti itu idul adha bukan idul fitri.
Shalat ied merupakan shalat hari raya (idul fitri & idul adha). Tetapi banyak orang di Indonesia ini yang melaksanakan Shalat ied ini hanya pada idul fitri saja, dan di waktu idul adha hanya sedikit orang yang melaksanakannya. Tapi di Arab malah sebaliknya, yang di nanti nanti itu idul adha bukan idul fitri.
Waktu Pelaksanaan Shalat ‘Ied
Menurut mayoritas ulama, waktu shalat ‘ied dimulai dari matahari setinggi tombak sampai waktu zawal (matahari bergeser ke barat).
Tujuan
mengapa shalat ‘Idul Adha dikerjakan lebih awal adalah agar orang-orang
dapat segera menyembelih qurbannya. Sedangkan shalat ‘Idul Fitri agak
diundur bertujuan agar kaum muslimin masih punya kesempatan untuk
menunaikan zakat fithri.
Tempat Pelaksanaan Shalat ‘Ied
Tempat
pelaksanaan shalat ‘ied lebih utama (lebih afdhol) dilakukan di tanah
lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan. Abu Sa’id Al Khudri
mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى
“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.“
Tidak Ada Shalat Sunnah Qobliyah ‘Ied dan Ba’diyah ‘Ied
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar pada hari Idul Adha atau
Idul Fithri, lalu beliau mengerjakan shalat ‘ied dua raka’at, namun
beliau tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah ‘ied.“
Tidak Ada Adzan dan Iqomah Ketika Shalat ‘Ied
Dari Jabir bin Samuroh, ia berkata,
صَلَّيْتُ
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ
وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ.
“Aku pernah melaksanakan shalat ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah.”
Tata Cara Shalat ‘Ied
Jumlah raka’at shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah dua raka’at.
Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
Kemudian
bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir selain
takbiratul ihrom sebelum memulai membaca Al Fatihah. Tetapi pada Raka'at
kedua bertakbir hanya 5 kali saja.
Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah, membaca bacaan,
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَ
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.
Namun
ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja.
Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada
AllahTa’ala.
Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya.
Setelah membaca surat, kemudian melakukan gerakan shalat seperti biasa (ruku, i’tidal, sujud, dst).
Bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan raka’at kedua.
Kemudian bertakbir sebanyak lima kali takbir selain takbir bangkit dari sujud sebelum memulai membaca Al Fatihah.
Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.
WASSALAMU'ALAIKUM WR WB
WASSALAMU'ALAIKUM WR WB
0 komentar:
Post a Comment