• Hadits 6

    SIAPA MENYERANG ORANG ISLAM DENGAN SENJATANYA MAKA BUKAN MUSLIM

    63. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang menyerang kita dengan senjata maka ia bukan dari umatku.  (Bukhari, Muslim).

    HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH

    62. Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw. mengutus kami ke daerah Al-Huraqah, maka kami segera menyerbu suku daerah itu di pagi hari sehingga mengalahkan mereka, kemudian aku dengan seorang sahabat Anshar mengejar seorang dari mereka, dan ketika telah kami kepung tiba-tiba ia berkata: Laa ilaha illallah, maka kawanku Al-Anshari itu menahan pedangnya, dan aku langsung menikamnya dengan tombakku hingga mati.  Dan ketika kami kembali ke Madinah berita itu telah sampai kepada Nabi saw. sehingga Nabi saw. langsung bertanya kepadaku:  Ya Usamah apakah engkau membunuhnya sesudah ia berkata Laa ilaha illallah ?  Jawabku: Dia hanya akan menyelamatkan diri.  Maka Nabi saw. mengulang-ulang tegurannya itu sehingga aku sangat menyesal dan ingin andaikan aku belum Islam sebelum hari itu. (Bukhari, Muslim).
    Yakni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam.

    HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH

    61. Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a. bertanya kepada Nabi saw.: Bagaimana pendapatmu jika aku berhadapan dengan orang kafir berperang lalu ia memukul tanganku dengan pedang hingga patah, lalu ia lari berlindung di belakang pohon dan berkata  “Aku Islam kepada Allah”,  apakah boleh aku bunuh ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Jangan engkau bunuh.   Al-Miqdad berkata: Ya Rasulullah ia telah mematahkan tanganku, kemudian menyatakan Islam.  Nabi saw. bersabda:  Jangan engkau bunuh, maka jika engkau membunuhnya, maka ia akan menduduki kedudukanmu sebelum membunuhnya, dan engkau akan menduduki kedudukannya sebelum ia menyatakan kalimat yang diucapkannya itu.  (Bukhari, Muslim).

    SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA

    60. Abu Dzar r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi saw. sedang beliau tidur berbaju putih, kemudian aku datang kembali dan ia telah bangun, lalu bersabda: Tiada seorang hamba yang membaca: Laa ilaha illallah kemudian ia mati atas kalimat itu, melainkan pasti masuk surga.  Aku tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.  Aku tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.  Aku bertanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri, meskipun mengecewakan hidung Abu Dzar (meskipun mengecewakan diri Abu Dzar).  (Bukhari, Muslim).

    SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA

    59. Abu Dzar r.a. berkata:  Nabi saw. bersabda: Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa siapa yang mati dari umatku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.  Lalu aku bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw. Meskipun pernah berzina dan mencuri.  (Bukhari, Muslim).

    SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA

    58. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang mati dan ia mempersekutukan Allah dengan suatu apapun pasti masuk neraka. Dan berkata: Siapa yang mati tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.  (Bukhari, Muslim).

    DOSA-DOSA BESAR

    57. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw. berkata: Sesungguhnya yang terbesar dari dosa-dosa yang besar ialah orang yang memaki (mengutuk) kedua ayah bundanya.  Ketika ditanya: Bagaimana seseorang mengutuk ayah bundanya?  Jawab Nabi saw.: Memaki ayah orang lain lalu dibalas ayahnya dimaki, dan memaki ibunya orang lalu dibalas ibunya dimaki.  (Bukhari, Muslim).

    DOSA-DOSA BESAR


    56. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tinggalkan tujuh dosa yang dapat membinasakan. Sahabat bertanya: Apakah itu ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.:  Syirik mempersekutukan Allah, Berbuat sihir (tenung), Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, Makan harta riba, Makan harta anak yatim, Melarikan diri dari perang jihad pada saat berperang, dan Menuduh wanita mukminat yang sopan (berkeluarga) dengan zina.  (Bukhari, Muslim).

    DOSA-DOSA BESAR

    55. Anas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ditanya tentang dosa-dosa besar, maka jawabnya:  Syirik mempersekutukan Allah, dan durhaka terhadap kedua ayah bunda, membunuh jiwa (manusia), dan saksi palsu.  (Bukhari, Muslim).

    DOSA-DOSA BESAR

    54. Abu Bakrah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Sukakah aku beritahukan kepadamu sebesar dosa-dosa yang besar?  Pertanyaan ini diulang tiga kali.  Jawab sahabat: Baiklah ya Rasulullah.  Maka sabda Nabi saw.: Syirik mempersekutukan Allah, dan Durhaka terhadap kedua ayah bunda.  Nabi saw. tadinya menyandar tiba-tiba duduk dan bersabda: Ingatlah, dan Kata-kata dusta, tipuan.  Lalu mengulang yang ketiga ini beberapa kali sehingga kami (sahabat) berkata: Semoga berhenti (diam).  (Bukhari, Muslim).
    Yakni Nabi saw. benar-benar minta perhatian terhadap sesuatu yang biasa diremehkan oleh masyarakat, dan mungkin dianggap sepele / remeh.

    SEBESAR-BESAR DOSA IALAH SYIRIK (MEMPERSEKUTUKAN ALLAH)

    53. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah dosa yang terbesar di sisi Allah?   JawabNabi saw.: Jika engkau mengadakan sekutu bagi Allah padahal Dia lah yang menjadikan engkau.  Aku bertanya: Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Jika engkau membunuh anakmu khawatir makan bersamamu.  Aku bertanya: Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Berzina dengan istri tetanggamu.  (Bukhari, Muslim).

    IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL

    52. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah amal yang lebih disukai Allah?  Jawab Nabi saw.: Shalat tepat pada waktunya.  Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Patuh taat kepada kedua orangtua.  Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Jihad fi sabilillah (berjuang untuk menegakkan agama Allah).  Ibn Mas’ud berkata: Demikian Rasulullah saw. menerangkan kepadaku, dan andaikan aku minta tambah tentu ditambah.  (Bukhari, Muslim).

    IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL


    51. Abu Dzar r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah amal yang utama?  Jawabnya: Iman pada Allah dan jihad fi sabilillah.  Lalu aku tanya: Memerdekakan budak mana yang lebih utama?  Jawab Nabi saw.: Yang lebih mahal harganya dan yang sangat disayang oleh pemiliknya.  Abu Dzar bertanya: Jika aku tidak dapat berbuat itu?  Sabda Nabi saw.: Membantu orang yang berbuat, atau membuatkan orang yang tunanetra (tidak dapat berbuat).  Bertanya: Jika tidak dapat?  Jawab Nabi saw.: Menjauhkan orang-orang dari kejahatan, maka itu sebagai shadaqah untuk dirimu.  (Bukhari, Muslim).

    IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL

    50. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. ditanya: Apakah amal yang utama?  Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.  Lalu ditanya: Kemudian apakah?  Jawabnya: Jihad berjuang fi sabilillah (untuk menegakkan agama Allah).  Ditanya: Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan).  (Bukhari, Muslim).

    IMAN DAPAT BERKURANG KARENA KURANGNYA TAAT

    49. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw. keluar ke mushala untuk shalat Idul Fitri atau Adha, maka ia berjalan ke bagian wanita dan bersabda: Wahai kaum wanita bershadaqahlah kalian, sebab aku melihat kalian bagian terbanyak dalam neraka.  Mereka bertanya: Mengapakah ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Karena banyak mengomel (mencaci) dan melupakan kebaikan suami, tidak pernah aku melihat orang yang kurang akal dan agama, dapat menawan hati lelaki yang pandai selain kamu.  Mereka bertanya: Apakah kekurangan agama dan akal kami ya Rasulullah?  Sabda Nabi saw.: Tidakkah persaksian wanita separo dari persaksian laki-laki?  Jawab mereka: Benar.  Sabda Nabi saw.: Itu tanda kekurangan akalnya. Tidakkah diwaktu haid seorang wanita tidak shalat dan puasa?  Jawab mereka: Benar.  Maka sabda Nabi saw.: Itu dari kekurangan agamanya.  (Bukhari, Muslim).

    CINTA PADA SAHABAT ANSHAR TANDA BERIMAN

    48. Al-Baraa’ r.a. berkata: Nabi saw. bersabda tentang sahabat Anshar :  tidak cinta pada mereka kecuali orang mukmin, dan tidak membenci mereka kecuali orang munafik, maka siapa yang cinta kepada mereka (Al-Anshar) Allah cinta kepadanya, dan siapa yang membenci mereka, Allah benci kepadanya.  (Bukhari, Muslim).

    CINTA PADA SAHABAT ANSHAR TANDA BERIMAN

    47. Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tanda adanya iman itu cinta pada sahabat Anshar, dan tanda nifaq (munafik) itu benci pada sahabat Anshar.  (bukhari, Muslim).

    KAFIRLAH ORANG-ORANG YANG BERKATA: HUJAN INI KARENA BINTANG

    46. Zaid bin Khalid Al-Juhani r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. shalat subuh berjamaah dengan kami di Hudaibiyah, yang mana pada malamnya telah turun hujan, maka sesudah shalat Nabi saw. langsung menghadap kami dan bersabda: Tahukah kamu apakah yang difirmankan Tuhanmu?  Jawab kami: Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui).  Maka sabda Nabi saw.: Allah berfirman: Di waktu pagi hamba-Ku ada yang mukmin (percaya) kepada-Ku dan ada yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan karunia dan rahmat Allah, maka ia percaya kepada-Ku dan kafir terhadap bintang, adapun orang yang berkata: Hujan ini karena bintang ini dan bintang itu, maka kafir kepada-Ku dan percaya kepada bintang. (Bukhari, Muslim).

    JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN

    45. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalanku, yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari, Muslim).  Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.

    JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN

    44. Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada’ Nabi saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher setengahnya. (Bukhari, Muslim).

    MEMAKI ORANG MUSLIM ITU FUSUQ DAN MEMERANGINYA BERARTI KUFUR

    43. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Memaki orang muslim itu fusuq, dan memeranginya berarti kufur. (Bukhari, Muslim).  Fusuq berarti menyeleweng dari kebenaran agama, menyimpang dari garis.  Kufur berarti ingkar.

    IMAN ORANG YANG TIDAK MENGAKUI AYAHNYA, PADAHAL IA MENGETAHUI BENAR ITU AYAHNYA

    42. Saad bin Abi Waqaash r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda: Siapa yang mengakui nasab yang bukan ayah kandungnya, sedang ia mengetahui, maka haram baginya masuk surga.    Hadits ini ketika diceritakan kepada Abu Bakar r.a., Abu Bakar r.a. berkata: Aku juga telah mendengar hadis itu dengan kedua telingaku, dan diingat oleh hatiku dari Rasulullah saw.  (Bukhari, Muslim).

    IMAN ORANG YANG TIDAK MENGAKUI AYAHNYA, PADAHAL IA MENGETAHUI BENAR ITU AYAHNYA


    41. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jangan kalian mengabaikan ayah kandungmu,  siapa yang tidak sudi bernasab pada ayah kandungnya, maka itu suatu kekufuran. (Bukhari, Muslim).

    Selengkapnya 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
  • 0 komentar:

    Post a Comment

    LET'S DOI IT

    "Hanya Butuh Satu Keberhasilan Untuk Menutupi Seribu Kegagalan."