SIAPA MENYERANG ORANG ISLAM DENGAN SENJATANYA MAKA BUKAN MUSLIM
63. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Siapa yang menyerang kita dengan senjata maka ia bukan dari
umatku. (Bukhari, Muslim).
HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH
62. Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw.
mengutus kami ke daerah Al-Huraqah, maka kami segera menyerbu suku
daerah itu di pagi hari sehingga mengalahkan mereka, kemudian aku dengan
seorang sahabat Anshar mengejar seorang dari mereka, dan ketika telah
kami kepung tiba-tiba ia berkata: Laa ilaha illallah, maka
kawanku Al-Anshari itu menahan pedangnya, dan aku langsung menikamnya
dengan tombakku hingga mati. Dan ketika kami kembali ke Madinah berita
itu telah sampai kepada Nabi saw. sehingga Nabi saw. langsung bertanya
kepadaku: Ya Usamah apakah engkau membunuhnya sesudah ia berkata Laa ilaha illallah
? Jawabku: Dia hanya akan menyelamatkan diri. Maka Nabi saw.
mengulang-ulang tegurannya itu sehingga aku sangat menyesal dan ingin
andaikan aku belum Islam sebelum hari itu. (Bukhari, Muslim).
Yakni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam.
Yakni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam.
HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH
61. Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a. bertanya kepada Nabi
saw.: Bagaimana pendapatmu jika aku berhadapan dengan orang kafir
berperang lalu ia memukul tanganku dengan pedang hingga patah, lalu ia
lari berlindung di belakang pohon dan berkata “Aku Islam kepada
Allah”, apakah boleh aku bunuh ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Jangan
engkau bunuh. Al-Miqdad berkata: Ya Rasulullah ia telah mematahkan
tanganku, kemudian menyatakan Islam. Nabi saw. bersabda: Jangan engkau
bunuh, maka jika engkau membunuhnya, maka ia akan menduduki kedudukanmu
sebelum membunuhnya, dan engkau akan menduduki kedudukannya sebelum ia
menyatakan kalimat yang diucapkannya itu. (Bukhari, Muslim).
SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA
60. Abu Dzar r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi
saw. sedang beliau tidur berbaju putih, kemudian aku datang kembali dan
ia telah bangun, lalu bersabda: Tiada seorang hamba yang membaca: Laa ilaha illallah
kemudian ia mati atas kalimat itu, melainkan pasti masuk surga. Aku
tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun
ia pernah berzina dan mencuri. Aku tanya: Meskipun ia telah berzina
dan mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.
Aku bertanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw.:
Meskipun ia pernah berzina dan mencuri, meskipun mengecewakan hidung Abu
Dzar (meskipun mengecewakan diri Abu Dzar). (Bukhari, Muslim).
SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA
59. Abu Dzar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa siapa yang
mati dari umatku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti
masuk surga. Lalu aku bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri?
Jawab Nabi saw. Meskipun pernah berzina dan mencuri. (Bukhari, Muslim).
SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA
58. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Siapa yang mati dan ia mempersekutukan Allah dengan suatu
apapun pasti masuk neraka. Dan berkata: Siapa yang mati tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.
(Bukhari, Muslim).
DOSA-DOSA BESAR
57. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw.
berkata: Sesungguhnya yang terbesar dari dosa-dosa yang besar ialah
orang yang memaki (mengutuk) kedua ayah bundanya. Ketika ditanya:
Bagaimana seseorang mengutuk ayah bundanya? Jawab Nabi saw.: Memaki
ayah orang lain lalu dibalas ayahnya dimaki, dan memaki ibunya orang
lalu dibalas ibunya dimaki. (Bukhari, Muslim).
DOSA-DOSA BESAR
56. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tinggalkan tujuh dosa yang dapat membinasakan. Sahabat bertanya: Apakah
itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Syirik mempersekutukan Allah,
Berbuat sihir (tenung), Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali
dengan haq, Makan harta riba, Makan harta anak yatim, Melarikan diri
dari perang jihad pada saat berperang, dan Menuduh wanita mukminat yang
sopan (berkeluarga) dengan zina. (Bukhari, Muslim).
DOSA-DOSA BESAR
55. Anas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ditanya
tentang dosa-dosa besar, maka jawabnya: Syirik mempersekutukan Allah,
dan durhaka terhadap kedua ayah bunda, membunuh jiwa (manusia), dan
saksi palsu. (Bukhari, Muslim).
DOSA-DOSA BESAR
54. Abu Bakrah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Sukakah aku beritahukan kepadamu sebesar dosa-dosa yang besar?
Pertanyaan ini diulang tiga kali. Jawab sahabat: Baiklah ya
Rasulullah. Maka sabda Nabi saw.: Syirik mempersekutukan Allah, dan
Durhaka terhadap kedua ayah bunda. Nabi saw. tadinya menyandar
tiba-tiba duduk dan bersabda: Ingatlah, dan Kata-kata dusta, tipuan.
Lalu mengulang yang ketiga ini beberapa kali sehingga kami (sahabat)
berkata: Semoga berhenti (diam). (Bukhari, Muslim).
Yakni Nabi saw. benar-benar minta perhatian terhadap sesuatu yang biasa diremehkan oleh masyarakat, dan mungkin dianggap sepele / remeh.
Yakni Nabi saw. benar-benar minta perhatian terhadap sesuatu yang biasa diremehkan oleh masyarakat, dan mungkin dianggap sepele / remeh.
SEBESAR-BESAR DOSA IALAH SYIRIK (MEMPERSEKUTUKAN ALLAH)
53. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya
kepada Nabi saw.: Apakah dosa yang terbesar di sisi Allah? JawabNabi
saw.: Jika engkau mengadakan sekutu bagi Allah padahal Dia lah yang
menjadikan engkau. Aku bertanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:
Jika engkau membunuh anakmu khawatir makan bersamamu. Aku bertanya:
Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.: Berzina dengan istri tetanggamu.
(Bukhari, Muslim).
IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL
52. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya
kepada Nabi saw.: Apakah amal yang lebih disukai Allah? Jawab Nabi
saw.: Shalat tepat pada waktunya. Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:
Patuh taat kepada kedua orangtua. Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:
Jihad fi sabilillah (berjuang untuk menegakkan agama Allah). Ibn Mas’ud
berkata: Demikian Rasulullah saw. menerangkan kepadaku, dan andaikan
aku minta tambah tentu ditambah. (Bukhari, Muslim).
IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL
16 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
51. Abu Dzar r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi
saw.: Apakah amal yang utama? Jawabnya: Iman pada Allah dan jihad fi
sabilillah. Lalu aku tanya: Memerdekakan budak mana yang lebih utama?
Jawab Nabi saw.: Yang lebih mahal harganya dan yang sangat disayang oleh
pemiliknya. Abu Dzar bertanya: Jika aku tidak dapat berbuat itu?
Sabda Nabi saw.: Membantu orang yang berbuat, atau membuatkan orang yang
tunanetra (tidak dapat berbuat). Bertanya: Jika tidak dapat? Jawab
Nabi saw.: Menjauhkan orang-orang dari kejahatan, maka itu sebagai
shadaqah untuk dirimu. (Bukhari, Muslim).
IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL
50. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
ditanya: Apakah amal yang utama? Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Lalu ditanya: Kemudian apakah? Jawabnya: Jihad berjuang fi
sabilillah (untuk menegakkan agama Allah). Ditanya: Kemudian apakah?
Jawab Nabi saw.: Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan). (Bukhari,
Muslim).
IMAN DAPAT BERKURANG KARENA KURANGNYA TAAT
49. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw.
keluar ke mushala untuk shalat Idul Fitri atau Adha, maka ia berjalan
ke bagian wanita dan bersabda: Wahai kaum wanita bershadaqahlah kalian,
sebab aku melihat kalian bagian terbanyak dalam neraka. Mereka
bertanya: Mengapakah ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Karena banyak
mengomel (mencaci) dan melupakan kebaikan suami, tidak pernah aku
melihat orang yang kurang akal dan agama, dapat menawan hati lelaki yang
pandai selain kamu. Mereka bertanya: Apakah kekurangan agama dan akal
kami ya Rasulullah? Sabda Nabi saw.: Tidakkah persaksian wanita separo
dari persaksian laki-laki? Jawab mereka: Benar. Sabda Nabi saw.: Itu
tanda kekurangan akalnya. Tidakkah diwaktu haid seorang wanita tidak
shalat dan puasa? Jawab mereka: Benar. Maka sabda Nabi saw.: Itu dari
kekurangan agamanya. (Bukhari, Muslim).
CINTA PADA SAHABAT ANSHAR TANDA BERIMAN
48. Al-Baraa’ r.a. berkata: Nabi saw. bersabda
tentang sahabat Anshar : tidak cinta pada mereka kecuali orang mukmin,
dan tidak membenci mereka kecuali orang munafik, maka siapa yang cinta
kepada mereka (Al-Anshar) Allah cinta kepadanya, dan siapa yang membenci
mereka, Allah benci kepadanya. (Bukhari, Muslim).
CINTA PADA SAHABAT ANSHAR TANDA BERIMAN
47. Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tanda
adanya iman itu cinta pada sahabat Anshar, dan tanda nifaq (munafik) itu
benci pada sahabat Anshar. (bukhari, Muslim).
KAFIRLAH ORANG-ORANG YANG BERKATA: HUJAN INI KARENA BINTANG
46. Zaid bin Khalid Al-Juhani r.a. berkata: Ketika
Rasulullah saw. shalat subuh berjamaah dengan kami di Hudaibiyah, yang
mana pada malamnya telah turun hujan, maka sesudah shalat Nabi saw.
langsung menghadap kami dan bersabda: Tahukah kamu apakah yang
difirmankan Tuhanmu? Jawab kami: Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.: Allah
berfirman: Di waktu pagi hamba-Ku ada yang mukmin (percaya) kepada-Ku
dan ada yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan karunia dan
rahmat Allah, maka ia percaya kepada-Ku dan kafir terhadap bintang,
adapun orang yang berkata: Hujan ini karena bintang ini dan bintang itu,
maka kafir kepada-Ku dan percaya kepada bintang. (Bukhari, Muslim).
JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN
45. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir
sepeninggalanku, yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari,
Muslim). Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.
JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN
44. Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada’ Nabi
saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah
Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali
sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher
setengahnya. (Bukhari, Muslim).
MEMAKI ORANG MUSLIM ITU FUSUQ DAN MEMERANGINYA BERARTI KUFUR
43. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Memaki orang muslim itu fusuq, dan memeranginya berarti kufur.
(Bukhari, Muslim). Fusuq berarti menyeleweng dari kebenaran agama,
menyimpang dari garis. Kufur berarti ingkar.
IMAN ORANG YANG TIDAK MENGAKUI AYAHNYA, PADAHAL IA MENGETAHUI BENAR ITU AYAHNYA
42. Saad bin Abi Waqaash r.a. berkata: Aku telah
mendengar Nabi saw. bersabda: Siapa yang mengakui nasab yang bukan ayah
kandungnya, sedang ia mengetahui, maka haram baginya masuk surga.
Hadits ini ketika diceritakan kepada Abu Bakar r.a., Abu Bakar r.a.
berkata: Aku juga telah mendengar hadis itu dengan kedua telingaku, dan
diingat oleh hatiku dari Rasulullah saw. (Bukhari, Muslim).
0 komentar:
Post a Comment