• Tata Cara Jum'at

    Shalat Jum’at adalah salat fardhu yang diwajibkan bagi seluruh muslim laki-laki. Disebut shalat Jumat karena dilakukan setiap hari Jum'at dan waktu pelaksanaannya pada waktu dhuhur tiba. Karenanya, shalat Jum'at sekaligus menjadi pengganti salat Dzuhur. sehingga, orang yang sudah melakukan solat Jum'at bukan hanya tidak perlu lagi
    melakukan sholat dhuhur, tapi tidak boleh menambah dengan shalat dhuhur.. Walaupun sebagai pengganti salat dzuhur, salat Jum'at memiliki tata cara yang khas. Diawali dengan khutbah dan diakhiri dengan salat dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah.

    B.    Dasar Hukum Shalat jum’at
    Salat Jumat merupakan kewajiban setiap muslim laki-laki. Hal ini tercantum dalam Al Qur'an dan Hadits berikut ini: 
    يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا أِذَا نُوْدِىَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلَٰى ذِكْرِ اللهِ وَذَرُواْ الْبَيْعَ ۚ
    ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ. سورة الجمعة :۹
    Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui." (QS 62: 9)
    اَلْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِ مُسْلِمٍ فِى جَمَاعَةٍ اِلَّاَ اَرْبَعَةً : عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ أَوْ اِمْرَاَةٌ أَوْصَبِيٌ أَوْ مَرِيْضٌ. (رواه ابو داود والحاكم)
    "Salat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit." (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)

    C.    Rangkaian Pelaksanaan Shalat Jum’at
    1.     Bagi yang hendak shalat Jum’at disunahkan memakai pakaian yang baik, bersih, memakai minyak wangi dan mandi. Adapun niat mandi Jum’at adalah:

    نَوَيْتُ غُسْلَ اْلجُمْعَةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
    Artinya: “Aku niat mandi Jum’at sunnah karena Allah”.
    2.     Bila telah sampai ke Masjid dengan mendahulukan kaki kanan bacalah doa masuk masjid, doanya:

    اَللّۚهُمَّ افْتَحْ لِىْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكْ
    Artinya: “Wahai Tuhanku, Bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatmu”.
    3.     Lalu niat i’tikaf karna Allah:
    نَوَيْتُ اْلِاعْتِكَافِ ِللهِ تَعَالَى
    Artinya: “Aku niat i’tikap karena Allah”.
    4.     Bila telah berada di dalam masjid jangan terus duduk, melainkan supaya shalat sunnah dua rakaat (shalat Tahiyatul masjid), niatnya:
    اُصَلِّى سُنَّةَ التَّحِيَّةُ اْلمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
    Artinya: “ Aku niat shalat sunah Tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah”.
    5.     Setelah masuk waktu dzuhur, Muroqi (pemandu) mengumandangkan Adzan, dan sebelum adzan muroqi membaca:
    اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ, يآاَيُّهَا الَذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
    اَلصَّلَاةُ سُنَّةَ اْلجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ رَحِمَكُمُ الله, صَلُّوْا رَحِمَكُمُ الله
    Setelah muroqi adzan, disunahkan jamaah membaca do’a setelah Adzan yaitu:
    اَلّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ اْلقَاِئمَةِ آتِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدَنِ اْلوَسِيْلَةِ وَاْلفَضِيْلَةِ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ اْلعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ اْلمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ اْلمِيْعَادَ
    Artinya: "Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan! Berikanlah junjungan kami, Nabi Muhammad wasilah, keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi! Dan angkatlah ia ketempat (kedudukan) yang terpuji, yang telah Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya Engkau tak akan menyalahi janji.
    6.     Dilanjutkan mengerjakan shalat sunah Qabliyah Jum’at. Niatnya:
    اُصَلِّى سُنَّةَ اْلجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى
    Artinya: “Aku niat shalat sunah Qabliyah Jum’at dua rakaat karena Allah”.
    7.     Setelah selesai melaksanakan shalat sunah Qabiyah Jum’at, muroqi berdiri sambil memegang tongkat dan membaca:
    يَامَعَشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ للهْ ,رُوِيَ عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاخِبِكَ اَنْصِتْ ! وَاْلاِمَامُ يَحْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتُ ,وَمَنْ لَغَىْ فَلَا جُمْعَةَ لَهُ رَوَاهُ الْبُخَارِىْ وَمُسْلِمْ " أَنْصِتُوْا وَسْمَعُوْأ وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ...٣X
    Lalu Khatib mengambil tongkat dari muroqi dan naik mimbar, kemudian muroqi melanjutkan membaca do’a yang di amini oleh jama’ah:
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ ٣X, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلاَخِرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَى قُلِّ صَحَابةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ قَوِّى اْلاِسْلَامِ..٣X وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مُعَانِ الدِّيْنِ وَا خْتِمْ لَنَا مِنْكَ  بِالْخَيْر, وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
    8.     Khotib menyampaikan salam kepada jama’ah dan dijawab salam tersebut oleh jama’ah
    9.     Kemudian Muroqi mengumandangkan Adzan yang kedua
    10.  Khotib membaca teks khutbahnya sementara jama’ah mendengarkan dan memahaminya dengan tidak mengatakan sesuatu (bisa mengakibatkan gugurnya pahala jum’at).
    11.  Khotib mengakhiri khutbah pertama dengan kalimat:
    فاَسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
    Lalu imam duduk diantara dua khutban sementara jama’ah membaca istighfar 3x yaitu:
     اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ اَلَّذىْ لَا اله اِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
    12.  Khotib berdiri kembali untuk membaca teks khutbah kedua dan jamaah mendengarkan secara khusyu.
    13.  Selesai khutbah yang kedua (tanpa diakhiri ucapan salam), khotib kembali ke tempat semula (barisan jama’ah) yang di iringi bacaan Iqamah oleh muroqi,
    14.  Dilanjutkan dengan shalat Jum’at berjama’ah. Niat shalat jum’at adalah:

    اُصَلِّ فَرْضَ اْلجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْماً/ اِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالىَ
    Artinya: “Aku niat shalat Jum’at dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum/imam karena Allah”
    15.  Setelah selesai shalat Jum’at Imam memimpin dzikir dan do’a
    16.  Melaksanakan shalat sunah Ba’diyah jum’at. Bacaan niatnya:
     اُصَلِّى سُنَّةَ اْلجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
    Artinya: “Aku niat shalat sunah Ba'diyah Jum’at dua rakaat karena Allah”.
  • 0 komentar:

    Post a Comment

    LET'S DOI IT

    "Hanya Butuh Satu Keberhasilan Untuk Menutupi Seribu Kegagalan."